Minggu, 18 September 2011

Cakupan Food Supplement (Bagian I): Vitamin, Mineral, Enzim


Dalam pengobatan konvensional, yang dimaksud dengan suplemen adalah termasuk obat metabolisme untuk menghambat nafsu makan (anoreksigenikum), obat untuk menurunkan lemak dan kolesterol (antilipidemikum), obat untuk memperbaiki sattus gizi (dietikum), penyegar tubuh (tonikum), pembangkit tenaga/semangat, dan obat untuk memperbaiki system metabolic organ tertentu.
Sementara dari segi pengelompokannya, suplemen tersebut adalah vitamin , asam amino, enzim, hormon, antioksidan, herba dan probiotik. Ada dalam bentuk sediaan tunggal atau kombinasi untuk mendapatkan efek pengobatan tertentu.
Vitamin
Vitamin membantu metabolisme tubuh dan produksi energi. Vitamin terdiri atas 13 jenis yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu larut lemak (A, D, E dan K) dan larut dalam air (B kompleks, asam fosfat, biotin dan C)
Mineral
Mineral adalah nutrient mikro yang sangat dibutuhkan tubuh terutama untuk proses metabolisme. Sekurang-kurangnya ada 22 jenis mineral bagi kelangsungan hidup manusia
Mineral dikelompokkan dalam dua kategori yaitu mayor dan minor berdasarkan tingkat asupan lebih besar dari 100 mg per hari, maka dimasukkan ke dalam kelompok mineral mayor.  Termasuk mineral mayor adalah calcium, fosfor, kalium, natrium, chloride, magnesium dan sulfur. Sedangkan yang masuk mineral minor atau trace mineral adalah boron, chromium, cobalt, copper, fluoride, iodine, besi, mangan, molybdenum, selenium, silicon, vanadium dan seng
Enzim
Ensim membantu proses metabolisme di dalam tubuh. Enzim banyak terdapat pada makanan segar karena enzim sangat sensitive terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan pasteurisasi. Enzim berperan penting bagi kehidupan dengan cara menjalankan seluruh metabolisme tubuh. Kita tidak dapat mencerna atau menyerap makanan dan kita pun bisa mati jika tidak ada enzim dalam tubuh. Enzim adalah biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim (vitamin dan mineral) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya kita sudah mengetahui kegunaan vitamin dan mineral bagi tubuh, akan tetapi kemungkinan besar Anda tidak menyadari bahwa vitamin tidak akan diaktifkan dalam tubuh sampai bergabung dengan enzim.
Suatu enzim bekerja dengan beberapa cara yang spesifk dalam tubuh, yaitu dalam bentuk mencerna makanan dengan memecah toksin, membersihkan darah, memperkuat system imun, membentuk protein menjadi otot, menghilangkan karbondioksida dari paru-paru, mengurangi stress dalam pancreas dan ogan vital lain.
Enzim adalah pekerja atau buruh dalam tubuh yang menjalankan semua reaksi kimia. Untuk memulihkan tubuh yang sehat Anda membutuhkan baik pekerja (enzim) maupun materi bangunan. Materi bangunan adalah protein (asam amino), mineral dan vitamin. Semua ini penting untuk membentuk tubuh yang sehat. Memaksakan tubuh berfungsi tanpa enzim-enzim penting adalah penyebab mengapa kebanyakan tubuh tidak berfungsi dengan baik.
Ada tiga kelas utama enzim, yaitu :
  1. Enzim metabolic (enzim yang bekerja di darah, jaringan dan organ)
  2. Enzim pangan dari makanan segar
  3. Enzim pencernaan
Alam telah menyediakan enzim dalam makanan untuk membantu mencerga segala sesuatu yang kita makan : karbohidrat, lemak, protein, serat, gula, dan produk susu. Jadi tunih tidak harus terpaksa mengeluarkan enzimnya sendiri untuk mengerjakan seluruh proses metabolisme.
Ada dua cara untuk menjaga dan memperbarui kadar enzim dalam tubuh. Kita yakni selalu makan makaman segar / mentah dan melengkapinya dengan suplemen enzim.
Mengapa harus mengkonsumsi enzim? Kita mewarisi cadangan enzim saat lahir, namun kadar enzim dalam tubuh ini akan terus menurun seiring dengan pertambahan usia dan juga akibat pengaruh pola diet atau pasokan makanan sehari-hari yang kekurangan enzim. Di saat seorang kekurangan enzim, ia akan menjadi cepat tua (secar abologis dan bukan secara hitungan angka). Sebaliknya dengan semakin banyak kita menyimpan cadangan enzim, kita akan semakin sehat dan organ-organ tubuh pun awet muda.
Ibu yang menyusui memberikan semua enzim yang dibutuhkan bayinya untuk mencerna ASI. Pernahkan Anda memperhatikan bahwa tinja atau kencing bayi yang masih menyusu ASI tidak berbau busuk? Katika bayi mulai makan makanan yang dimasak atau minum susu kaleng atau makanan yang diproses, maka kotorannya mulai berbau. Ini terjadi karena makanan yang dimasak dicerna (ketika memasak makanan pada temperature tinggi lebih dari 56 derajat celcius enzim akan hancur dan tidak dapat bekerja lagi) Saat itulah mulai terjadi siklus toksemia (makanan yang tidak tercerna/membusuk dalam saluran usus besar dan terus menerus meracuni darah), yang merupakan akar dari segala penyakit.

Vitamin B1


Vitamin B1 yang defiseinsinya dikaitkan dengan penyakit beri-beri, ditemukan pada kulit beras oleh Eijkman pada tahun 1897, pada waktu ia bertugas sebagai dokter militer di Jawa (Indonesia). Vitamin B1 berfungsi sebagai koenzim (membantu kerja enzim) penting dalam sistem metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi dari karbohidrat, lemat dan protein. Selain itu, vitamin B1 yang dikenal pula sebagai morale vitamine karena mempunya efek yang menguntungkan pada sistem saraf pusat serta sikap mental, juga membantu fungsi normal saraf pinggir, otot dan jantung.
Kekurangan vitamin B1 sering terjadi pada usia lanjut, dengan grjala munculnya gangguan sistem pencernaan yang berupaya penyerapan buruk, sembelit (konstipasi),  peka atau tak tahan bahan makanan tertentu, dan hilangnya nafsu makan. Juga muncul sebagai gejala gangguan saraf berupa penurunan daya ingat, gelisah, dan mati rasa pada tangan dan kaki. Selain itu, menjadi sangat peka terhadap rasa nyeri, koordinasi tubuh buruk dan lemah.
Sumber dari makanan : paling banyak ditemukan pada beras dan gandum utuh (terutama beras merah), kuning telur, ikan, kacang-kacangan dan polong-polongan.
Penggunaan : untuk memelihara fungsi syaraf, mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak, membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan mengatur sirkulasi serta fungsi darah. Dosis RDA 1-1,5 mg sehari, terapi 30-100 mg sehari

Vitamin A


Rabun senja (nightblindness) adalah gangguan akibat defisiensi nutrisi yang pertama dikenal, dan pada buku pengobatan Mesir Kuno (Papyrus Ebers – 1300 SM) disebutkan obatnya adalah ekstrak hati yang telah dimasak. Pengobatan Yunani Kuno, yang menjadi cikal bakal pengobatan modern pun mengikuti cara pengobatan mesir tersebut. Namun baru pada tahun 1913 diketahui bahwa zat penyembuh yang dikandung ekstrak hati tersebut adalah senyawa retinol, yang kemudian lebih dikenal sebagai vitamin A. Penggunaan nama retinol langsung menghubungkan efeknya dengan sasaran kerja di retina mata. Pada retina mata memang terdapat empat senyawa metabolis tubuh yang membutuhkan vitamin A agar dapat berfungsi dengan baik.Pada tahun 1930, T. More mengungkapkan kemampuan karoten/caroten, pigment kuning pada wortel (carrot) yang juga dapat menjegah nightblindness. Rupanya karoten diubah oeh tubuh menjadi vitamin A, sehingga disebut sebagai provitamin A. Jadi untuk menjaga kornea mata agar tetap sehat, asupan vitamin A (yang berperan pada proses sistem visual) bisa didapatkan dari sumber hewani (retinol) maupun nabati (caroten)
Dari penelitian lebih lanjut diketahui banyak fungsi penting lainnya dari Vitamin A, selain untuk kesehatan mata. Untuk kesehatan jaringan tubuh, vitamin A mempercepat proses penyembuhan luka. Dalam kegiatan pertumbuhan dan perkembangan jaringan epitelial, vitamin A mempertahankan kesehatan dan struktur kulit, rambut dan gigi. Beberapa penyakit kulit seperti jerawat dan psoriasis adlaah sebagai akibat kekurangan vitamin A.
Selanjutnya juga diketahui peranan viamin A sebagai antioxidant, yang membantu merangsang dan memperkuat daya tahan tubuh dalam meningkatkan aktivitas sel pembunuh kuman (natural killer cell), memproduksi limfosit, fagositis dan antibody. Bahkan kegunaan vitamin A termasuk memperkuat kekebalan selular (sistem sel) yang menghancurkan sel kanker.
Selain itu vitamin A mencegah dan memperbaiki penciutan kelenjar timus (kelenjar utama yang berperan dalam sistem imun) yang terjadi sebagai akibat stress kronis. Fungsi tubuh lain yang dibantu oleh vitamin A antara lain adalah reproduksi, pembuatan dan aktivitas hormon adrenalin, pembuaan dan aktivitas hormon tyroid, mempertahankan struktur dan fungsi sel-sel saraf, menjaga kekebalan tubuh pada umumnya, serta mempebarui sel jaringan tubuh.
Mencegah Kanker Jaringan Epitelial
Banyak data dari riset menunjukkan hubungan antara vitamin A (dan karoten) dengan pencegahan insidensi terjadinya kanker jaringan epitelial (jaringan pelindung yang menjadi lapisan terluar dari organ tubuh), yaitu kanker paru-paru, saluran pencernaan, saluran kemih dan kulit. Viamin A di dalam tubuh yang menjadi pelindung bagi jaringan epitelial tersebut akan dirusak oleh enzim jaringan itu sendiri apabila terpengaruh oleh senyawa karsinogenik, atau terkena pemaparan sinar matahari yang berlebihan, sehingga organ tersebut menjadi rentan terhadap kanker. Suplenetasi vitamin A dalam dosis tinggi dapat membantu mencegah kerusakan dan mengembalikan fungsi lapisan pelindung jaringan tersebut dalam mencegah kanker.
Namun suplentasi vitamin A dalam dosis tinggi tidak boleh digunakan dalam waktu panjang (lebih dari satu atau dua bulan), karena vitamin A yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan tubuh. Bila terjadi penumpukkan vitamin A dalam jumlah besar, maka vitamin A justru akan menjadi racun bagi tubuh, dengan munculnya gejala-gejala berupa nyeri kepala, mual, pening, kulit kering dan nyeri sendi.
Sumber dari Makanan :
Pangan sumber hewani (mengandung retinol), adalah hati (ayam/sapi), ikan, susu dan produk olahannya. Sedangkan dari pangan nabati (mengandung caroten), adalah sayuran-sayuran hijau gelap (bayam, katuk), sayur-sayuran kuning atau oranye (wortel, tomat, kentang, labu kuning) serta buah-buahan.
Penggunaan :
Untuk membantu daya penglihatan (malam dan warna) dan mempertahankan kesehatan kulit dan rambut, Dosis RDA untuk pria 1.000 IU dan wanita 800 IU sehari. Untuk mengatasi gangguan penyakit tertentu, misalnya infeksi atau peradangan, digunakan dalam dosis tinggi 5.000 IU sehari selama infeks, tetapi tidak lebih dari satu bulan pemakaian.
Perhatian :
Wanita hamil harus terlebih dahulu mendiskusikan suplementasi vitamin A dengan dokter, karena dari riset terungkap bahwa vitamin A dengan dosis 10.000 IV sehari dapat meningkatkan resko kelainan pada janin.

Apa Itu Vitamin ?


Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin dapat berakibat terganggunya kesehatan, karena itu diperlukan asupan harian dalam jumlah tertentu yang idealnya bisa diperoleh dari makanan. Jumlah kecukupan asupan vitamin per hari untuk perawatan kesehatan tersebut ditetapkan sebagai RDA (Recommended Daily Allowance)
Beberapa vitamin tertentu bila diberikan dalam dosis tinggi mempunyai efek aktioksidan yang membantu sistem imunitas tubuh dalam menetralkan racun yang berasal dari radikal bebas dan kuman penyakit. Dan beberapa vitamin lain mempunyai efek penyembuhan, sebagai kebalikan dari defisiensi yang terjadi akibat kekurangan vitamin tersebut.

Mengapa Kita Butuh Food Suplement


Kebutuhan pemakaian suplemen berkembang dengan semakin disadari bahwa banyak gangguan kesehatan terjadi karena terganggunya keseimbangan fungsi tubuh. Akibatnya seperti mudah terjadi infeksi, alergi dan gangguan lain yang akhirnya muncul sebagai gejala penyakit.
Pada awalnya penggunaan makanan tambahan masih terbatas untuk mengembalikan fungsi metabolik di mana seluruh proses tersebut dikendalikan oleh enzim sebagai katalis reaksi kimia tubuh yang membuat sel-sel bekerja secara optimal. Pada umumnya, enzim terdiri atas protein khusus yang dinamakan apoenzim, dan memerlukan suatu kofaktor tertentu yang biasanya adalah suatu vitamin atau mineral. Karena itu, pada konsep lama micronutrien tersebut (vitamin dan mineral) disebut sebagai zat esensial yang dibutuhkan tubuh. Jika dari makanan saja tidak cukup, maka untuk memenuhi kekurangannya bisa ditambah dari suplemen makanan.
Pada tahan selanjutnya berkembang penggunaan vitamin dalam mega dosis untuk mengatasi radang dan meningkatkan imunitas tubuh. Linus Pauling menyarankan vitamin C dosis 1.000 mg (biasanya untuk suplemen cukup 60 mg) untuk meningkatkan sistem imun dalam mengatasi infeksi ringan (misalnya flu atau saluran pernafasan bagian atas). Kemudian vitamin A dengan dosis 25.000 IU (international unit) untuk meningkatkan kekuatan dan kandungan kolagen dalam usaha mempercepat penyembuhan luka.
Berikutnya penggunaan suplemen tidak lagi terbatas pada vitamin dan mineral saja, karena untuk mengembalikan kesegaran tubuh semakin banyak digunakan herbal tertentu seperti ginseng, sebagai bagian dari komposisi produk. Seiring dengan konsep kembali ke alam, dari berbagai penelitian ternyata ditemukan begitu banyak bahan nutrisi penting lainnya yang dapat membantu penyembuhan. Penambahan falvodoid (suatu substansi mirip vitamin) dari daun ginkgo biloba, misalnya dapat meningkatkan efektivitas pengobatan infeksi berat.
Karena itu, sekarang batasan suplemen nutrisi semakin melebar sampai mencakup zat-zat nutrisi dan penyembuh yang terdapat pada herbal dan bahan obat alami lainnya. Bila disebutkan “suplemen” maka kita menjumpai produk-produk untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik) dan menyeimbangkan sistem hormonal dan endokrin

sumber : http://blog.khoulah-agency.com/?p=354

Sabtu, 17 September 2011

Mengapa Kita Sangat Perlu Mengeluarkan Racun dari Dalam Tubuh ?

(Detoks)?

Anda punya masalah sembelit, demam, flu, kelebihan berat badan, selulit, kadar kolesterol darah berlebihan, lesu kronis, penyakit/gangguan kulit, sindrom pramenstruasi, kehilangan gairah seks, penuaan dini, tumor, penyakit-penyakit degeneratif (hipertensi, stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, kadar usam urat berlebihan, dll.), serta penyakit-penyakit infeksi yang tak kunjung sembuh? Tahukah Anda bahwa akar dari masalah-masalah tersebut adalah karena adanya timbunan ampas tubuh Anda?


TOKSIN bukan hanya ampas dari makanan yang kita makan dan makanan-makanan yang tidak tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat makanan aditif, udara tercemar, bahan kimia seperti pestisida, logam berat dalam air minum, residu obat-obatan farmasi, dll. Bahkan pikiran dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel-sel tubuh kita. Semua ampas atau zat yang tidak diperlukan tubuh akan diperlakukan sebagai racun (toksin) atau penyakit.

Ampas atau toksin juga diproduksi secara alamiah oleh tubuh kita sendiri. Ini merupakan proses metabolisme sehingga tidak dapat kita hindari. Setiap hari di dalam tubuh terjadi pembelahan sel-sel baru. Sementara itu sel-sel yang sudah tua akan menjadi aus, mati, dan menjadi ampas.

Dalam kondisi normal, ampas akan dikeluarkan secara teratur setiap hari melalui sistem pembuangan tubuh. Buang air besar setiap hari bukan jaminan bahwa proses pembuangan kita normal. Jika salah satu atau beberapa masalah tersebut merupakan keluhan Anda, berarti pengeluaran ampas dari tubuh Anda belum optimal! Penyakit terjadi apabila proses pembuangan tidak optimal dan toksin mulai merusak jaringan organ-organ vital.

Dalam sejumlah hasil penelitian disebutkan kondisi racun berlebihan (toxicity) erat hubungannya dengan penuaan dini, menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit degeneratif (liver, jantung, diabetes, kanker, dll.), dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Karena itu, racun harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Caranya, dengan detoksifikasi (detoks).

Apa itu detoks?
Detoksifikasi (detoks) adalah proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Puasa merupakan salah satu metode efektif detoksifikasi. Pembersihan dan detoks meningkatkan proses alamiah pengeluaran toksin dari dalam tubuh kita. Organ vital yang menjadi target dalam program pembersihan racun yang efektif adalah susu besar (pengeluaran) dan liver (detoksifikasi).

Hampir semua penyakit degeneratif dapat dihubungkan dengan kondisi keracunan dalam saluran usus (intestinal toxemia). Mengapa? Karena setiap jaringan dalam tubuh mendapatkan makanan dari darah, dan darah mendapatkannya dari usus. Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh kita akan terserap ke dalam darah melalui dinding-dinding usus. Artinya, toksin yang berada usus juga akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke sel-sel di seluruh penjuru tubuh kita. Toksin-toksin inilah yang menyumbangkan terjadinya berbagai kondisi penyakit kronis, akut, dan degeneratif. Begitu juga menurunnya tingkat energi dan penuaan dini.

Mengapa perlu detoks?
Salah satu penyebab terbesar terjadinya tokxemia pada usus adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dimasak secara berlebihan atau diproses, yaitu makanan-makanan yang tidak memiliki enzim lagi. Juga kebiasaan lebih banyak makan makanan pembentuk asam, yaitu protein (hewani), pati, lemak. Terlalu banyak menyantap makanan sumber protein (hewani), pati, dan lemak mengakibatkan tubuh mengalami asidosis, yakni kondisi keasaman darah dan jaringan tubuh berlebihan.

Asidosis dapat menimbulkan peradangan pada berbagai jaringan dalam tubuh, menyebabkan butir-butir darah melekat satu sama lain, atau terbentuknya jejaring serabut-serabut halus (fibrin) dalam darah. Jejaring serabut-serabut ini yang memberi kesan seolah-olah darah menjadi pekat. Serabut-serabut ini mengakibatkan peredaran sel-sel darah terganggu, sehingga pasokan zat makan dan oksigen ke sel-sel jaringan tubuh lainnya terhambat.

Tubuh kita dikaruniai enzim-enzim yang diperlukan oleh berbagai fungsi metabolisme dalam tubuh dalam jumlah terbatas, termasuk proses pencernaan. Tubuh tidak akan menggunakan enzim-enzim ini apabila makanan yang kita makan masih memiliki enzim. Terus-menerus menggunakan enzim tubuh akan menghabiskan energi dan menyebabkan peradangan pada pankreas. Pankreas adalah organ vital yang memproduksi enzim-enzim pencernaan pada usus kecil. Gangguan pada pankreas menyebabkan pencernaan tidak lancar dan tubuh semakin banyak memproduksi ampas.

Usus besar tidak memiliki kemampuan untuk mencerna makanan. Tubuh akan memadatkan makanan yang tidak tercerna ke sepanjang dinding usus halus. Secara alami proses ini akan mengundang pengeluaran lendir dari sistem kekebalan tubuh yang ada pada dinding-dinding usus. Kondisi ini akan mengakibatkan sembelit (sulit buang air besar) dan penyumbatan pada saluran usus besar. Setelah beberapa waktu, kotoran ini akan membusuk dan menghasilkan gas beracun. Gas lebih mudah terserap melalui pori-pori halus pada dinding usus, mengalir dalam darah dan masuk ke sel-sel tubuh dan sewaktu-waktu siap menimbulkan penyakit.

Pembersihan besar-besaran alias detoksifikasi yang dilakukan secara berkala, perlu bagi tubuh kita. Selain untuk mengurangi ampas-ampas beracun dari dalam tubuh, tidak ada organisme pembawa penyakit atau virus yang tahan dalam tubuh yang bersih. Terapi detoks paling tua dan sudah ratusan tahun dilakukan oleh manusia adalah puasa. Dengan pola makan yang lebih sederhana dan alami saja, manusia dahulu sudah mengerti bahwa sekali waktu tubuh perlu detoks. Detoks seharusnya menjadi lebih penting bagi manusia modern dengan pola makan yang cenderung menimbulkan ampas lebih banyak dan penyumbatan-penyumbatan pada sistem tubuh.

Toksin mengakibatkan proses penuaan dan kerusakan lebih cepat pada seluruh sel tubuh. Waktu tidak ada hubungannya dengan penuaan. Penuaan atau proses degenerasi semata-mata adalah karena toksin dan dehidrasi yang kita tabung selama bertahun-tahun.

Manfaat detoks bagi tubuh dan kesehatan:
• Meremajakan sel-sel sehingga kulit pun menjadi bersih, sehat, kencang, dan lembut.
• Menurunkan kelebihan berat badan.
• Meningkatkan energi.
• Peningkatan indera penciuman, perasa, dan pendengaran.
• Pengeruta tumor (jika ada).
• Peradangan pada kelenjar getah bening hilang.
• Melancarkan peredaran darah dan getah bening.
• Memperbaiki daya ingat.
• Menghilangkan gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit kepala, kembung, dsb.
• Memperbaiki kadar gula darah dan tekanan darah.
• Memperbaiki fungsi liver dan ginjal.
• Meningkatkan daya tahan tubuh.

Bagaimana melakukan detoks?
Ada beberapa metode detoks yang sering dilakukan saat ini. Mulai dari yang alami seperti puasa hingga yang menggunakan suplemen herba atau obat-obatan tertentu. Program detoks yang baik harus dapat:
  • menormalkan pH (kadar keasaman) pencernaan
  • meringan beban fungsi enzim di pankreas
  • melancarkan kerja empedu dan mencairkan cairan empedu
  • mengurangi lemak dan penyumbatan pada liver
  • membangun flora usus
  • melancarkan pembuangan lendir dan ampas dari dinding usus agar penyerapan zat makanan menjadi lebih baik
  • membuang kotoran yang menyumbat saluran usus (catatan: penyumbatan pada usus dapat mengakibatkan kanker usus)
  • merangsang peristaltik usus agar pembuangan lebih lancar
  • membersihkan darah
  • membersihkan saluran kencing dan memperbaiki keseimbangan cairan tubuh
  • melancarkan peredaran getah bening
  • membuka pori-pori kulit
  • mengeluarkan lendir dari paru-paru serta melancarkan pernapasan
Biasanya perlu waktu 6 – 12 bulan untuk mencapai semua itu, dan juga sangat bergantung pada kondisi keracunan dan kedisiplinan setiap individu.

Metode detoks yang paling mudah dan aman adalah juice fasting, yaitu puasa menghindari makanan padat dan pembentuk asam, dan hanya mengkonsumsi jus buah segar sepanjang hari dalam porsi tertentu. Puasa ini aman bagi semua orang. Mereka yang menderita kanker stadium lanjut, diabetes, atau gagal ginjal harus di bawah pengawasan ahli.

Istirahat dan relaksasi sangat penting dalam program detoks. Jika masih sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas lainnya, sebaiknya tidak melakukan detoks. Laju metabolisme tubuh selama detoks akan menurun, begitu pula suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan saluran pernapasan. Ini merupakan proses alamiah karena tubuh akan melakukan penghematan energi dan sebagian besar energi akan lebih dikonsentrasikan untuk proses pembuangan racun.

Proses keluarnya racun juga menimbulkan reaksi tidak nyaman pada tubuh, yang secara medis dikenal sebagai gejala kemunduran (withdrawal symptoms). Beberapa gejala mirip dengan gejala sakit atau sakaw pada pemakai narkoba yang sedang menjalani program pembersihan. Sebaliknya, dalam paham pengobatan alami, gejala ini disebut krisis penyembuhan (healing crisis). Gejala ini biasanya muncul pada hari ke-3 sejak dimulainya program detoks. Gejala yang terasa biasanya hanya muncul satu hari saja. Kecuali gejala seperti flu (pengeluaran lendir melalui saluran pernapasan) biasanya berlangsung lebih lama.

Beberapa hari setelah itu kita mulai merasa tidak kelaparan lagi, walaupun adakalanya muncul gangguan seperti memikirkan makanan-makanan tertentu padahal perut sedang tidak lapar.

Krisis penyembuhan
  • Gejala demam atau flu
  • Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit (sulit buang air besar). Jika terjadi sembelit, bisa dibantu dengan enema atau kolonhidroterapi/”cuci usus”.
  • Nyeri otot atau sendi
  • Sakit kepala atau migrain (umumnya pada perokok dan peminum alkohol)
  • Mual-mual atau kembung
  • Lesu
  • Banyak mengeluarkan riak atau lendir
  • Gatal-gatal atau berjerawat (jika sebelumnya mempunyai masalah dengan kulit
  • Napas bau dan muncul lapisan tebal pada permukaan lidah (dapat dikerok dan dibersihkan dengan sendok atau alat khusus pengerok lidah)
  • Mudah merasa kedinginan (karena suhu tubuh menurun)
  • Gangguan emosional (uring-uringan atau emosional)
Mekanisme detoks
Ada 2 mekanisme yang digunakan liver untuk mengeluarkan racun. Bagian pertama pada detoks, disebut fase 1, adalah mengubah toksin menjadi entuk yang larut lemak. Secara alamiah lemak akan segera mengikat toksin yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu, toksin harus dilepaskan dulu dari jaringan lemak.

Bagian kedua, disebut fase 2, mengubah toksin menjadi bentuk yang larut air agar toksin dapat dikeluarkan melalui saluran usus dan urine. Dengan mekanisme ini, tidak akan ada racun yang tersangkut atau tertinggal pada jaringan, termasuk jaringan otak dan saraf pusat. Toksin akan keluar perlahan melalui aliran darah. Pada saat inilah biasanya gejala-gejala yang terasa seperti penyakit, yakni gejala krisis penyembuhan (healing crises) itu muncul.

Pada setiap fase yang harus dilalui, pelaksanaan detoks ini sebaiknya dibantu dengan makanan dan herba tertentu untuk menguatkan sel-sel organ vital dan kelenjar yang berperan pada proses detoks.

Dikutip dari tulisan Ibu Andang Gunawan, ADN, ND (Majalah NIRMALA Mei 2004) – sebagian kecil tulisan asli dibuang. Tulisan ini juga bisa diakses jika Anda begabung dengan milis FOOD_COMBINING_INDONESIA@yahoogroups.com
http://blog.khoulah-agency.com/?p=381#more-381

TIPS Cara Mengkonsumsi Obat Herbal Masuk Angin


Obat herbal masuk angin yang selalu saya konsumsi adalah asli buatan indonesia. Dengan tidak bermaksud berpromosi saya sebutkan saja, obat herbal tersebut adalah antangin dan tolak angin. Anda boleh memilih salah satunya karena kedua-duanya sama baiknya.

Kedua obat herbal masuk angin ini menurut saya sangat berkhasiat, efektif, efisien, dan simpel dalam penggunaan karena dalam kemasan praktis dan bisa anda kemas jika anda mau bepergian kemanapun.

Oke, saya ingin memberikan tips bagaimana caranya saya pribadi biasa mengkonsumsi obat herbal ini agar terasa lebih khasiatnya.


Cara pertama yaitu, anda jangan meminum air setelah meminum antangin atau tolak angin. Jadi biarkan obat herbal ini terasa hangat di tenggorokan, dada, dan perut. Tentu hal ini juga akan menambah keyakinan bahwa obat herbal dengan cepat bekerja dan menjalar ke seluruh tubuh.

Cara kedua yaitu, dengan membuatkannya sebagai minuman enak. Caranya yaitu dengan mencampurkan antangin atau tolak angin tersebut dengan 1/2 hingga 3/4 gelas (tergantung selera) air panas atau hangat.

Cara ini juga bisa membuat plong hidung yang tersumbat. Silahkan coba hisap uapnya beberapa saat setelah anda mencampurkan antangin atau tolakangin dengan air panas/hangat, akan terasa enak di hidung dan dada. Dan jika anda meminumnya sedikit demi sedikit akan terasa enak di tenggorokan dan dada.

Rabu, 14 September 2011

Beberapa Penyakit Testis atau Buah Zakar

Testis adalah organ penting bagi kaum pria, karena disinilah sperma sebagai tanda kejantanan diproduksi. Jika mengalami gangguan tentu akan sangat merugikan. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang berhubungan dengan Testis atau Buah zakar. Umumnya penyakit-penyakit ini dikelompokan dalam istilah penyakit Intraskrotal

Kanker Testis: 
Kanker ini merupakan salah satu kanker yang ganas dan cepat sekali menyebar, sehingga diperlukan diagnosis dengan segera dan pengobatan terhadap kanker ini secepat mungkin. Adapaun faktor resiko terjadinya kanker testis adalah:
  • Testis yang tidak turun ke dalam kantung skrotum sejak kecil
  • Ada kerabat keluarga sedarah yang memiliki penyakit kanker testis
  • Bila satu testis pernah mengalami kanker, berikut testis yang sebelahnya mempunyai resiko untuk membentuk kanker.
Untuk penanganan dari kanker testis adalah dengan membuang testis yang membentuk kanker disertai dengan pengobatan kemoterapi dan yang lain-lainnya.

Torsio Testis: Atau lebih sering dikenal juga sebagai testis yang terpuntir. Lebih banyak disebabkan karena trauma fisik akibat kecelakaan, bisa juga karena kanker testis sehingga terbentuk testis yang membesar dan menyebabkan terpuntir. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa rasa nyeri yang amat sangat dan disertai kemerahan pada kantung skrotum. Torsi testis membutuhkan operasi untuk mengembalikan posisi testis ke semula dengan cepat agar testis tidak rusak dan mati.

Torsio testis sebagian besar (90%) diderita oleh laki-laki sampai umur 20 tahun. Insiden terbesar pada bayi berumur kurang dari satu tahun (jenis torsi ekstravaginal) dan anak laki-laki pada masa pubertas (jenis torsi intravaginal). Torsio testis jarang ditemukan di atas umur 25 tahun, namun demikian tetap harus dipertimbangkan pada pasien dengan sakit di skrotum.

Torsio testis intravaginal terjadi karena korda spermatikus, juga testis, terpuntir bersama tunika vaginalis. Faktor yang memperbesar kemungkinan terjadinya torsio testis karena adanya kelainan pada saat turunnya testis dari rongga abdomen di mana terdapat insersi yang tinggi lapisan parietal tunika vaginalis. Adanya kontraksi spasmodik serat-serat otot kremaster menyebabkan terpuntirnya korda spermatikus dan testis. Mekanisme yang memicunya tidak diketahui. Pada beberapa pasien berhubungan dengan aktivitas fisik yang berat, namun pada beberapa pasien torsio timbul pada saat pasien tidur, duduk atau pada situasi nonaktif lainnya.

Epididimitis: Dapat dikenal juga sebagai radang dari saluran epididimis. Epididimis adalah saluran dari testis berfungsi untuk menyalurkan sel sperma. Radang pada epididimis dapat menimbulkan rasa nyeri pada testis dan dapat disertai juga dengan demam. Epididimitis dapat juga disebabkan sebagai komplikasi infeksi dari saluran kemih yang tidak terobati dengan baik.

Epididimitis yang terjadi pada golongan usia muda sebagian besar merupakan penjalaran dari uretritis (infeksi uretra). Oleh karena itu perlu diketahui riwayat aktivitas seksual yang berhubungan dengan terjadinya epididimitis. Juga ditanyakan riwayat trauma skrotum sebelumnya yang dapat menyebabkan epididimitis traumatik. Epididimitis dapat juga timbul karena blood borne infection (infeksi yang penyebarannya melalui darah) dari fokus primer yang jauh, seperti kulit, gigi, telinga dan tenggorokan. Kadang-kadang juga terdapat hubungan dengan riwayat infeksi virus sebelumnya (seperti penyakit Gondong) yang terjadi di tempat lain pada tubuh kita.


Hidrokel: Pembesaran pada skrotum paling sering disebabkan oleh hidrokel. Hidrokel adalah terkumpulnya cairan di antara lapisan parietal dan viseral tunika vaginalis. Bila tunika vaginalis berinsersi di tempat yang sangat tinggi pada korda spermatikus dan testis, dapat terjadi hidrokel testis dan korda.

Terjadi karena adanya hubungan terbuka antara rongga abdomen sehingga cairan dari rongga abdomen keluar dan terkumpul di antara lapisan parietal dan lapisan viseral tunika vaginalis. Hal ini hampir selalu disertai dengan hernia inguinal tak langsung. Terapinya adalah operasi untuk menutup kantong hernia karena ia tidak akan menutup secara spontan.

Jenis kedua terjadi karena adanya sejumlah cairan yang terjebak di dalam tunika vaginalis sesaat sebelum menutupnya prosesus vaginalis. Hidrokel jenis ini disebut hidrokel non komunikans. Pada hidrokel jenis ini cairan akan diserap dalam waktu satu tahun, sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus.

Hernia Inguinoskrotal: Hernia inguinoskrotal adalah kantong hernia indirek yang menonjol ke dalam skrotum melalui kanal inguinal, dan cincin inguinal esternal. Sehingga tampak sebagai massa di dalam krotum. Diagnosis ditegakkan berdasarkan penebalan sepanjang korda spermatikus akibat penekanan kantong hernia dan isinya. Hernia dapat berisi omentum atau usus atau keduanya. Pada hernia yang berisi bagian usus ditemukan bising usus di dalam skrotum kecuali bila terdapat ileus. Pada pemeriksaan x-ray didapatkan gambaran tipikal dari udara usus halus di dalam skrotum. Biasanya transiluminasi positif meskipun tidak sejernih pada hidrokel. Bila hernia dapat masuk kembali atau didorong ke dalam rongga perut biasanya pasien tidak memepunyai keluhan. Bila tidak dapat dimasukkan kembali dipikirkan adanya hernia inkarserata yang memerlukan pembedahan. Bila terjadi strangulasi (dengan berkurangnya suplai darah kebagian usus) pasien mengeluhkan gejala sumbatan usus dan benjolan akan terasa sangat sakit. Pada pasien seperti ini harus dilakukan operasi segera.

Spermatokel: Spermatokel adalah kista retensi bagian kepala epididimis atau tubulus rete testis. Spermatokel dapat meneruskan cahaya pada pemeriksaan transiluminasi. Hal yang penting untuk diagnosis adalah terabanya spermatokel yang dapat dengan mudah dibedakan dengan testis. Pada palpasi spermatokel teraba kenyal,berbentuk bulat atau lonjong dan pada umumnya tidak sakit. Bila spermatokel masih kecil tidak memerlukan terapi khusus. Tetapi bila spermatokel membesar atau menimbulkan rasa sakit memerlukan tindakan operasi pengangkatan.

Karsinoma Testis: Karsinoma testis dapat berkembang menjadi hidrokel sekunder, epididimitis, atau bahkan hematokel. Testis normal teraba kenyal. Bila terdapat area pada testis yang lebih keras dari area lain pada testis harus dipikirkan adanya keganasan. Pembesaran bagian testis seperti bagian bawah atau lainnya yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan pengerasan bagian tersebut harus dicurigai sebagai karsinoma. Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk membantu penegakan diagnosis. Bila diagnosis masih tidak jelas sebaiknya segera dilakukan operasi eksplorasi.

Varikokel: Sering dikenal juga sebagai varises dari pembuluh darah balik testis. Varikokel selain dapat menimbulkan rasa nyeri dalam intensitas kecil sampai dengan sedang, varikokel dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Untuk itu pilihan pengobatan yang terbaik adalah dengan jalan operasi.

Jengger ayam pada Vagina Perempuan

Kandiloma Akuminatum atau sering disebut juga jengger ayam pada organ intim perempuan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma (HPV).

Infeksi ini umumnya ditularkan langsung melalui hubungan seksual, yang bisa menyerang siapa saja dan dari kalangan manapun, terutama mereka yang berusia muda dan aktif secara seksualJ ika tidak ditangani sedini mungkin penyakit jengger ayam dapat berakibat fatal dan berujung pada kematian.

Identifikasi HPV untuk pertama kali pada 1907. Kini, lebih 120 jenis subtype HPV telah dapat diidentifikasi. Tapi tidak semua type dapat menyebabkan Kandiloma Akuminatum.

Sekitar 90 % Kandiloma Akuminatum diyakini berhubungan dengan type 6 dan type 11. Belasan tipe lainnya dijumpai pula pada penderita Kandiloma Akuminatum. Para ahli menengarai HPV tipe tertentu memiliki kecenderungan onkogenk (potensial menjadi kanker), terutama tipe 16 dan tipe 18.

Menurut penelitian, penyebaran Kandiloma Akuminatum bersifat kosmopolitan, artinya merambah ke seluruh belahan dunia tanpa memandang ras.

Berdasarkan jenis kelamin, frekuensi kejadian antara pria dan wanita sama besarnya. Sedangkan berdasarkan kelompok umur disebutkan bahwa Kandiloma Akuminatum lebih sering dijumpai pada usia dewasa muda dan pada usia 30-an. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan aktifitas seksual.

Sementara itu untuk HPV ditularkan melalui kontak langsung, dari mulut ke organ kelamin, dari jari ke organ kelamin dan sebaliknya, serta melalui hubungan seksual, sehingga Kandiloma Akuminatum dikelompokkan sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS, STD).

Gejala dan penanganannya

Masa inkubasi Kandiloma Akuminatum berkisar antara tiga minggu sampai 8 bulan dengan rata-rata tiga bulan.

Kandiloma Akuminatum relatif mudah dikenali karena bentuknya yang khas, mirip jengger ayam, yakni kutil dengan permukaan berlekuk-lekuk (berjonjot-jonjot) di organ kelamin dan sekitarnya. Kutil-kutil kecil dapat bergabung membentuk kelompok yang lebih besar mirip dengan bunga kol.

Pada umumnya Kandiloma Akuminatum berwarna kemerahan, coklat kemerahan, keabu-abuan hingga ada yang berwarna kehitaman.

Jika mengalami infeksi sekunder (oleh garukan, gesekan atau sebab lain), Kandiloma Akuminatum berubah warna menjadi kehitaman, mudah berdarah dan berbau tak sedap.

Pada pria, tempat yang paling disukai (predileksi) Kandiloma Akuminatum di antaranya: gland penis ('topi baja' si pria), lekukan antara kepala dan batang penis (sulkus koronarius), jaringan tipis di bawah ujung saluran kencing (frenulum), batang penis dan adakalanya di sekitar anus.

Sedangkan pada wanita, tempat yang paling digemari si Kandiloma Akuminatum diantaranya labium (bibir vagina), vagina dan dapat juga mengenai serviks.

Seorang dokter dapat mendiagnosa Kandiloma Akuminatum berdasarkan gejala klinis, yakni dengan melihat bentuk dan predileksi kutil (jonjot-jonjot) pada area kelamin.

Jika meragukan, maka akan dilakukan test sederhana menggunakan asam asetat 5% yang dioleskan di permukaan kutil selama 3-5 menit. Pada Kandiloma Akuminatum maka kutil akan berubah warna menjadi putih.

Seperti diketahui, hingga kini belum ada obat yang benar-benar memuaskan untuk menghilangkan HPV. Pengobatan yang lazim dilakukan adalah untuk menghilangkan Kandiloma Akuminatum, meliputi:

Kemoterapi

Yakni pengobatan menggunakan Tinctura Podofilin 25 %, Podofilotoksin 0,5 %, Asam Trikloroasetat 25 % – 50 % dan Krim 5-flurourasil 1-5 %. Pada wanita hamil digunakan obat Asam Trikloroasetat 25-50 % seminggu sekali hingga Kandiloma Akuminatum bersih.

Pembedahan

Tindakan Pembedahan, meliputi Bedah scalpel (menggunakan pisau bedah), Bedah Listrik (elektrokauterisasi) dan Bedah Beku menggunakan Nitrogen cair. Bedah beku merupakan salah satu pilihan untuk pengobatan Kandiloma Akuminatum pada wanita hamil selain menggunakan Asam Trikloroasetat.

Interferon

Dikenal dua bentuk interferon, yakni interferon alfa (berbentuk suntikan dan krim) yang diberikan tiga kali seminggu selama enam minggu dan interferon beta (suntikan) yang diberikan selama 10 hari.

Imunoterapi

Metode pengobatan imunoterapi digunakan pada penderita dengan Kandiloma Akuminatum yang luas dan resisten (kebal) terhadap pengobatan lain.

Meski penderita mudah kambuh (residif), Kandiloma Akuminatum memiliki prognosis yang baik. Artinya tidak berbahaya.

Pelumat Tomat dari Italia

Pelumat Tomat dari Italia
Foto:www.williams-sonoma.com
Jakarta - Suka bikin saus bolognese atau saus tomat buat pizza? Alat yang satu ini perlu Anda miliki. Bentuknya mirip gilingan daging dan mudah dipakai. Dengan sekali putar tomat bisa langsung lumat. Terpisah antara jus dan kulit serta bijinya. Praktis bukan?

Orang Italia biasa membuat saus tomat segar sendiri. Dengan memarut halus tomat masak yang warnanya merah tua. Dengan cara ini maka tomat yang didapatkan berupa air tomat dan parutan halus daging tomat. Setelah disaring, jadilah tomat halus yang kental.

Jika memakai blender maka biji tomat akan tercincang kasar demikian juga dengan kulitnya. Hasilnya, tomat halus tidak bisa lembut dan licin teksturnya. Karena itu merekalebih suka memakai cara manual dan tradisional.

Dengan alat bernama 'Italian Tomato Press' ini urusan menghaluskan tomat bisa diatasi dalam sekejap. Seperti gilingan daging, alat yang terbuat dari bahan aluminium dan plastik ini memiliki tuas yang harus dipasang di sut meja. Dengan baut yang diulir alat akan terpasang rapi.

Tomat yang sudah dicuci bisa dimasukkan ke dalam corong atau wadah di bagian atas. Tinggal diputar dengan tangan, maka daging dan jus tomat akan bisa ditampung dalam wadah. Sementara kulit dan bijinya yang terpisah bisa ditampung dalam wadah berbeda.

Dalam sekejap pasata di podomoro alias tomat pasta bisa didapat. Saus tomat kental ini merupakan saus dasar untuk lasagna, pasta dan pizza. Selain untuk tomat bisa dipakai untuk melumatkan buah seperti apel dan sayuran lainnya. Harganya sekitar Rp. 742.900,00 dan baru dijual secara online.

(Odi/Odi)

Pisang Mampu Meredam Asma si Kecil


Foto:5minutesformom.com Jakarta - Buah yang berkulit kuning ini sangat populer. Rasanya manis dan aromanya wangi. Dimakan sebagai buah segar atau untuk kue sama enaknya. Nutrisi pisang juga bisa meredam gangguan asma pada si kecil.

Asma merupakan penyakit yang berkaitan dengan faktor genetik. Menurut penelitian, 30% penderita asma memiliki keluarga dekat penderita asma. Kini ada kabar gembira buat para orangtua. Sebuah penelitian di Imperial College, London menemukan pisang bisa menangkal serangan asma si kecil.

Sebuah penelitian The Imperial College of London melibatkan 2.640 anak berusia 5 sampai 10 tahun. Mereka diberi makan pisang secara rutin setiap hari. Dari penelitian tersebut ditemukan, mereka yang gemar makan pisang sedikitnya satu buah perhari memiliki peluang 34% lebih rendah terserang asma.

Buah ini mengandung banyak kalium, energi, vitamin, serat dan enzim. Seperti sukrosa, glukosa, dan laktosa sebanyak 14,8 gram dan 1 gram protein (2% dari konsumsi harian yang disarankan). Juga memiliki 400 mg kalium (10% dari konsumsi yang disarankan setiap hari).

Karena buah ini kaya akan nutrisi, maka baik untuk memelihara kesehatan pernapasan pada anak. Juga dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah serangan leukimia. Sedangkan, kandungan triptofan dan asam amino pada pisang dapat meningkatkan daya ingat juga suasana hati.

Selain buah pisang, penelitian itu juga menemukan bahwa anak yang makan apel dan nanas mengalami efek serupa. Kandungan bromelain pada nanas adalah kunci dari efek pencegahan serangan asma pada si kecil.

(Odi/Odi)