Beberapa masyarakat kadang beranggapan perempuan yang sering melakukan hubungan seks akan memiliki ukuran vagina yang besar. Tapi hal ini tidaklah benar, karena seberapa banyak hubungan seks yang dilakukan tidak akan mempengaruhi ukuran vagina atau vulva.
Tapi jika memiliki banyak anak terutama yang dilahirkan secara normal, umumnya memiliki ukuran vagina yang lebih lebar. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada otot dan jaringan pendukung lain dari dinding vagina.
Apa yang terjadi jika vagina atau vulva terlalu besar?
- Hubungan seksual akan menjadi kurang memuaskan bagi Anda dan pasangan
- Bisa merasakan atau mengalami fenomena udara yang masuk dan keluar dari vagina, kondisi ini sering disebut dengan 'fanny farting'
- Air bisa masuk melalui vagina, meskipun hal ini tidak menyebabkan masalah kesehatan
- Kondisi yang lebih serius, otot dan ligamen yang lemah di sekitar vagina bisa menyebabkan prolaps (turunnya rahim dan organ lainnya)
Melakukan latihan dasar otot panggul yang bisa diajarkan oleh bidan, perawat, fisioterapis atau dokter dan melakukannya secara intensif selama 6 bulan. Mulailah dengan mengencangkan otot (seolah-olah berusaha keras untuk menghentikan aliran pipis), tahan kontraksi selama 10 detik lalu rileks kembali 10 detik. Lakukan secara berulang antara kontraksi-rileks sebanyak 4 kali dalam sehari.
Mengunjungi dokter kandungan untuk mendiskusikan kemungkinan operasi 'perbaikan', yaitu proses menarik jaringan panggul yang lemah sampai kembali ke posisi semula.
Apa yang terjadi jika ukurannya terlalu kecil?
- Rasa sakit saat melakukan hubungan seksual
- Tidak mampu melakukan hubungan seks sama sekali
- Ketidakmampuan untuk menggunakan tampon atau pembalut
Untuk mengetahui apakah ukuran vagina benar-benar terlalu kecil atau tidak, maka harus menjalani pemeriksaan internal oleh dokter yang berpengalaman agar nantinya bisa didiskusikan solusinya seperti pembedahan untuk memberbesar. Silahkan baca disini tentang ukuran normal alat kelamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar