Senin, 08 Agustus 2011

RAMUAN HERBAL MENGATASI GANGGUAN PENYAKIT JANTUNG


  • Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Penyakit Jantung dengan Ramuan Tradisional?

    1.Ramuan I (untuk Mengatasi Denyut Jantung Tidak Teratur)
    Bahan-bahan
    Lima belas gram jahe, lima puluh gram kulit pisang dan puluh gram gula batu.

    Cara membuat
    Semua bahan dicuci hingga bersih. Kemudian direbus dengan air bersih sebanyak 600 ml hingga tersisa 300 ml. Air rebusannya.              
     Cara memakai 
    Airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur dua kali sehari, tetapi harus tetap konsultasi dengan dokter.    
    2.Ramuan II (untuk Mengobati Pembengkakan Jantung)

    Bahan-bahan
    Setengah genggam daun kemangi, setengah sendok teh biji kemangi, dua buah akar kemangi, dan satu ibu jari kencur.

    Cara membuat
    Kencur dicuci bersih lalu dimemarkan. Bersama bahan-bahan lainnya direbus dalam dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, air rebusanya disaring.  
    Cara memakai
    Diminum dua kali sehari dengan dosis setengah gelas sekali minum.

    3.Ramuan III (untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi)
    Bahan-bahan
    Dua batang meniran termasuk akar dan daunnya, seperempat genggam pegagan atau daun tapak kuda, sebelas lembar daun kumis kucing, dan dua jengkal tangan akar alang-alang. 
    Cara membuat
    Semua bahan dicuci  bersih, lalu direbus dalam lima gelas air hingga tersisa tiga gelas. Sebelum diminum, ramuan ini harus disaring. 
    Cara memakai
    Ramuan ini diminum tiga kali sehari dengan dosis sekali minum setengah gelas. Ramuan ini juga berguna untuk menyembuhkan keram atau kesemutan. Bahkan berkhasiat juga untuk mengobati  penyakit asam urat.

    1. Ramuan IV (untuk Mengatasi Tekanan Darah Rendah)
    Bahan-bahan
    Lima belas gram jahe dan gula merah secukupnya.
    Cara membuat
    Jahe dicuci hingga bersih, lalu direbus dalam air bersih sebanyak 400 ml hingga airnya tersisa 200 ml. Sebelum diminum, air rebusannya disaring.

    Cara memakai
    Diminum dua kali sehari secara teratur.

    5.Ramuan V (untuk Mengobati Kolesterol dan Penyumbatan Pembuluh Darah)
    Bahan-bahan
    Dua jari tangan temu giring, tiga lembar daun jati belanda, dan tiga belas lembar daun kemuning muda.
     Cara membuat
    Temu giring dikupas, lalu dicuci dan diiris kecil-kecil. Selanjutnya, rebus bersama dengan bahan lain dalam empat gelas air hingga tersisa dua gelas. Hasil ramuan itu disaring.
    Cara memakai
    Diminum tiga kali sehari dengan dosis setengah gelas setiap minum. Selain untuk menurunkan kolesterol, ramuan ini dapat digunakan untuk melarutkan lemak tubuh sehingga berat badan penderita lambat laun akan turun. Jika kolesterol yang dilarutkan terlalu banyak, tambahkan bawang putih ke dalamnya, kecuali jika penderita mempunyai penyakit maag. Fungsi bawang putih untuk merangsang pembentukan asam lambung.
     Ramuan VI
    (Penyakit Jantung yang Tidak Terlalu Parah dan Untuk Pencegahan)
     Bahan-bahan
    Satu sendok makan ramuan mahkota dewa instant murni, satu kapsul daun dewa dengan umbinya ukuran 500 ml, dan daun dewa segar.
     Cara membuat
    Seduh satu sendok ramuan mahkota dewa instan murni dengan satu gelas air hangat, kemudian diminum satu kali sehari. Jika tersedia kapsul daun dewa dengan umbinya dapat diminum satu kapsul sehari. Dan jika senang lalap, dapat mengonsumsi daun dewa segar sebagai lalapan sehari-hari.
  • KATETERISASI JANTUNG - ARTERIOGRAFI KORONER 
    Tindakan Deteksi Penyempitan Pembuluh Darah Koroner Untuk Mengetahui Lebih Dini Adanya Ancaman Serangan Jantung Koroner

    PTCA (PCI)

    Pelebaran Penyempitan Pembuluh Darah Koroner Dengan Balon (Tanpa Operasi)
    Apa penyebab dari Penyakit Jantung Koroner?Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

    Beberapa faktor resiko terpenting Penyakit Jantung Koroner :
    • Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi
    • Kadar Kolesterol HDL rendah
    • Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
    • Merokok
    • Diabetes Mellitus
    • Kegemukan
    • Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
    • Kurang olah raga
    • Stress
    Bila Anda menyandang salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut diatas, Anda dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung Anda kepada seorang ahli. Adanya dua atau lebih faktor resiko akan berlipat kali menaikkan resiko total terhadap Penyakit Jantung Koroner.

    Deteksi Penyakit Jantung Koroner

    Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya Penyakit Jantung Koroner antar lain : ECG, Treadmill, Echokardiografi dan Arteriorgrafi Koroner (yang sering dikenal sebagai Kateterisasi).
    Dengan pemeriksaan ECG dapat diketahui kemungkinan adanya kelainan pada jantung Anda dengan tingkat ketepatan 40%. Kemudian bila dianggap perlu Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Treadmill Echokardiografi.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut kemungkinan Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Arteriografi Koroner (Kateterisasi) yang mempunyai tingkat ketepatan paling tinggi (99 - 100%) untuk memastikan apakah Anda mempunyai Penyakit Jantung koroner.

    Apakah Kateterisasi Jantung?
    Kateterisasi Jantung merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk memeriksa struktur serta fungsi jantung, termasuk ruang jantung, katup jantung, otot jantung, sserta pembuluh darah jantung termasuk pembuluh darah koroner, terutama untuk mendeteksi adanya pembuluh darah jantung yang tersumbat.
    Prosedur tersebut dilakukan oleh Dokter Spesialis dengan menggunakan alat Angiografi. Dengan pemberian zat kontras melalui kateter, dokter dapat mengetahui secara tepat letak, luas, serta berat atau derajat penyempitan pembuluh darad koroner. Hasil akan di rekam secara jelas di dalam film atau CD (Compact Disc)

    Potongan melintang pembuluh arteri yang normal/ sehat
    Potongan melintang pembuluh arteri yang menyempit karena timbunan kolesterol

    Bagaimana dengan hasil Kateterisasi Jantung?
    Dokter Anda akan menjelaskan hasil film yang direkam selama tindakan dan kemungkinan pengobatan selanjutnya. Bila hasil dari film tersebut diketahui adanya penyempitan pembuluh koroner, maka dokter akan memberitahukan tindakan pengobatan selanjutnya apakah cukup dengan obat atau dengan tindakan pelebaran bagian pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat dengan menggunakan alat alat tertentu atau ditiup, Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty, di singkat PTCA atau akhir akhir ini disebut Percutaneous Coronary intervention yang disingkat PCI; atau harus dilakukan Operasi Jantung Terbuka (Open Heart Surgery) untuk memasang pembuluh darah baru menggantikan pembuluh darah jantung yang tersumbat Coronary Artery Bypass Surgery disingkat CABG.

    Bagaimana dengan resiko Kateterisasi Jantung?
    Dengan semakin canggihnya peralatan Angiografi dan berkembangnya teknik teknik baru, pada umumnya tindakan kateterisasi secara praktis dianggap tidak ada resiko.

    Menurut data statistik dari ribuan pasien yang telah menjalankan kateterisasi di RS Medistra menunjukkan bahwa angka keberhasilannya amat tinggi, setingkat dengan yang dilakukan di Amerika Serikat.

    Apa yang dimaksud dengan tindakan "Peniupan" (PTCA-PCI)?
    Tindakan "peniupan" atau "balonisasi" atau "Angioplasti" bertujuan untuk melebarkan penyempitan pembuluh koroner dengan menggunakan kateter khusus yang ujungnya mempunyai balon. Balon dimasukkan dan dikembangkan tepat ditempat penyempitan pembuluh darah jantung. Dengan demikian penyempitan tersebut menjadi terbuka.
    Untuk menyempurnakan hasil peniupan ini, kadang - kadang diperlukan tindakan lain yang dilakukan dalam waktu yang sama, seperti pemasangan ring atau cincin penyanggah (Stent), pengeboran kerak di dalam pembuluh darah (Rotablation) atau pengerokan kerak pembuluh darah (Directional Atherectomy).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar