Asupan kalsium yang cukup akan mempertahankan kestabilan hasrat makan.
Irma Kurniati
Menurut para ahli kesehatan, konsumsi kalsium tinggi lebih dari cukup untuk menurunkan berat badan pada mereka yang mengalami obesitas daripada olahraga berat yang justru menyiksa tubuh.
Kalsium tinggi? Tetapi makanan berkalsium tinggi seperti susu dan produk olahannya misalnya keju, dan sebagainya justru banyak dihindari wanita karena juga tinggi lemak dan kalori.
Namun penelitian yang dilakukan oleh Angelo Tremblay dari Universite Laval's Faculty of Medicine bersama timnya membuktikan manfaat diet tinggi kalsium untuk mengurangi berat badan. Tapi diet ini hanya berhasil pada mereka yang kurang mengonsumsi kalsium dalam kesehariannya.
Tim peneliti melakukan percobaan terhadap beberapa wanita yang mengalami obesitas. Sebelum penelitian dilakukan, orang-orang yang mengalami obesitas itu hanya mengonsumsi 600 miligram kalsium sehari. Jauh di bawah asupan kalsium yang disarankan setiap hari yaitu 1000 miligram sehari.
Selama 15 minggu, responden diminta mengonsumsi 1200 miligram kalsium. Dan hasilnya, responden yang rajin mengonsumsi kalsium sesuai anjuran mengalami penurunan berat badan sekitar 6 kilogram dalam 15 minggu.
“Menurut hipotesis kami, otak bias mendeteksi kekurangan kalsium di tubuh dan mencari kompensasi dengan mendorong hasrat untuk makan. Hal itulah yang menyebabkan berat badan meningkat,” kata Tremblay yang juga merupakan Kepala Canada Research Chair in Environment and Energy Balance.
“Asupan kalsium yang cukup akan mempertahankan kestabilan hasrat makan,” ujarnya.
Selain membantu mengatasi masalah berat badan, asupan kalsium yang tinggi atau sesuai anjuran bisa juga membantu mengurangi kadar kolesterol jahat di tubuh.
Produk yang berkalsium tinggi tak hanya susu atau keju, tapi banyak prosuk lainnya yang perlu dikonsumsi secara berimbang. Misalnya kacang-kacangan, avocad, dan brokoli.
Pada penelitian yang pernah dilakukan Tremblay sebelumnya, terungkap bahwa wanita yang rendah mengonsumsi kalsium lebih memiliki masalah berat badan, lingkar pinggang, bahkan tingkat kolesterol jahat di tubuh.
Penelitian lain juga membuktikan, orang yang mengurangi asupan susu atau produk olahan susu selama kurang lebih enam tahun akan mengalami peningkatan bobot tubuh dan lingkar pinggang.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar