Rabu, 14 September 2011

Beberapa Penyakit Testis atau Buah Zakar

Testis adalah organ penting bagi kaum pria, karena disinilah sperma sebagai tanda kejantanan diproduksi. Jika mengalami gangguan tentu akan sangat merugikan. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang berhubungan dengan Testis atau Buah zakar. Umumnya penyakit-penyakit ini dikelompokan dalam istilah penyakit Intraskrotal

Kanker Testis: 
Kanker ini merupakan salah satu kanker yang ganas dan cepat sekali menyebar, sehingga diperlukan diagnosis dengan segera dan pengobatan terhadap kanker ini secepat mungkin. Adapaun faktor resiko terjadinya kanker testis adalah:
  • Testis yang tidak turun ke dalam kantung skrotum sejak kecil
  • Ada kerabat keluarga sedarah yang memiliki penyakit kanker testis
  • Bila satu testis pernah mengalami kanker, berikut testis yang sebelahnya mempunyai resiko untuk membentuk kanker.
Untuk penanganan dari kanker testis adalah dengan membuang testis yang membentuk kanker disertai dengan pengobatan kemoterapi dan yang lain-lainnya.

Torsio Testis: Atau lebih sering dikenal juga sebagai testis yang terpuntir. Lebih banyak disebabkan karena trauma fisik akibat kecelakaan, bisa juga karena kanker testis sehingga terbentuk testis yang membesar dan menyebabkan terpuntir. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa rasa nyeri yang amat sangat dan disertai kemerahan pada kantung skrotum. Torsi testis membutuhkan operasi untuk mengembalikan posisi testis ke semula dengan cepat agar testis tidak rusak dan mati.

Torsio testis sebagian besar (90%) diderita oleh laki-laki sampai umur 20 tahun. Insiden terbesar pada bayi berumur kurang dari satu tahun (jenis torsi ekstravaginal) dan anak laki-laki pada masa pubertas (jenis torsi intravaginal). Torsio testis jarang ditemukan di atas umur 25 tahun, namun demikian tetap harus dipertimbangkan pada pasien dengan sakit di skrotum.

Torsio testis intravaginal terjadi karena korda spermatikus, juga testis, terpuntir bersama tunika vaginalis. Faktor yang memperbesar kemungkinan terjadinya torsio testis karena adanya kelainan pada saat turunnya testis dari rongga abdomen di mana terdapat insersi yang tinggi lapisan parietal tunika vaginalis. Adanya kontraksi spasmodik serat-serat otot kremaster menyebabkan terpuntirnya korda spermatikus dan testis. Mekanisme yang memicunya tidak diketahui. Pada beberapa pasien berhubungan dengan aktivitas fisik yang berat, namun pada beberapa pasien torsio timbul pada saat pasien tidur, duduk atau pada situasi nonaktif lainnya.

Epididimitis: Dapat dikenal juga sebagai radang dari saluran epididimis. Epididimis adalah saluran dari testis berfungsi untuk menyalurkan sel sperma. Radang pada epididimis dapat menimbulkan rasa nyeri pada testis dan dapat disertai juga dengan demam. Epididimitis dapat juga disebabkan sebagai komplikasi infeksi dari saluran kemih yang tidak terobati dengan baik.

Epididimitis yang terjadi pada golongan usia muda sebagian besar merupakan penjalaran dari uretritis (infeksi uretra). Oleh karena itu perlu diketahui riwayat aktivitas seksual yang berhubungan dengan terjadinya epididimitis. Juga ditanyakan riwayat trauma skrotum sebelumnya yang dapat menyebabkan epididimitis traumatik. Epididimitis dapat juga timbul karena blood borne infection (infeksi yang penyebarannya melalui darah) dari fokus primer yang jauh, seperti kulit, gigi, telinga dan tenggorokan. Kadang-kadang juga terdapat hubungan dengan riwayat infeksi virus sebelumnya (seperti penyakit Gondong) yang terjadi di tempat lain pada tubuh kita.


Hidrokel: Pembesaran pada skrotum paling sering disebabkan oleh hidrokel. Hidrokel adalah terkumpulnya cairan di antara lapisan parietal dan viseral tunika vaginalis. Bila tunika vaginalis berinsersi di tempat yang sangat tinggi pada korda spermatikus dan testis, dapat terjadi hidrokel testis dan korda.

Terjadi karena adanya hubungan terbuka antara rongga abdomen sehingga cairan dari rongga abdomen keluar dan terkumpul di antara lapisan parietal dan lapisan viseral tunika vaginalis. Hal ini hampir selalu disertai dengan hernia inguinal tak langsung. Terapinya adalah operasi untuk menutup kantong hernia karena ia tidak akan menutup secara spontan.

Jenis kedua terjadi karena adanya sejumlah cairan yang terjebak di dalam tunika vaginalis sesaat sebelum menutupnya prosesus vaginalis. Hidrokel jenis ini disebut hidrokel non komunikans. Pada hidrokel jenis ini cairan akan diserap dalam waktu satu tahun, sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus.

Hernia Inguinoskrotal: Hernia inguinoskrotal adalah kantong hernia indirek yang menonjol ke dalam skrotum melalui kanal inguinal, dan cincin inguinal esternal. Sehingga tampak sebagai massa di dalam krotum. Diagnosis ditegakkan berdasarkan penebalan sepanjang korda spermatikus akibat penekanan kantong hernia dan isinya. Hernia dapat berisi omentum atau usus atau keduanya. Pada hernia yang berisi bagian usus ditemukan bising usus di dalam skrotum kecuali bila terdapat ileus. Pada pemeriksaan x-ray didapatkan gambaran tipikal dari udara usus halus di dalam skrotum. Biasanya transiluminasi positif meskipun tidak sejernih pada hidrokel. Bila hernia dapat masuk kembali atau didorong ke dalam rongga perut biasanya pasien tidak memepunyai keluhan. Bila tidak dapat dimasukkan kembali dipikirkan adanya hernia inkarserata yang memerlukan pembedahan. Bila terjadi strangulasi (dengan berkurangnya suplai darah kebagian usus) pasien mengeluhkan gejala sumbatan usus dan benjolan akan terasa sangat sakit. Pada pasien seperti ini harus dilakukan operasi segera.

Spermatokel: Spermatokel adalah kista retensi bagian kepala epididimis atau tubulus rete testis. Spermatokel dapat meneruskan cahaya pada pemeriksaan transiluminasi. Hal yang penting untuk diagnosis adalah terabanya spermatokel yang dapat dengan mudah dibedakan dengan testis. Pada palpasi spermatokel teraba kenyal,berbentuk bulat atau lonjong dan pada umumnya tidak sakit. Bila spermatokel masih kecil tidak memerlukan terapi khusus. Tetapi bila spermatokel membesar atau menimbulkan rasa sakit memerlukan tindakan operasi pengangkatan.

Karsinoma Testis: Karsinoma testis dapat berkembang menjadi hidrokel sekunder, epididimitis, atau bahkan hematokel. Testis normal teraba kenyal. Bila terdapat area pada testis yang lebih keras dari area lain pada testis harus dipikirkan adanya keganasan. Pembesaran bagian testis seperti bagian bawah atau lainnya yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan pengerasan bagian tersebut harus dicurigai sebagai karsinoma. Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk membantu penegakan diagnosis. Bila diagnosis masih tidak jelas sebaiknya segera dilakukan operasi eksplorasi.

Varikokel: Sering dikenal juga sebagai varises dari pembuluh darah balik testis. Varikokel selain dapat menimbulkan rasa nyeri dalam intensitas kecil sampai dengan sedang, varikokel dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Untuk itu pilihan pengobatan yang terbaik adalah dengan jalan operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar