Minggu, 18 September 2011

Vitamin A


Rabun senja (nightblindness) adalah gangguan akibat defisiensi nutrisi yang pertama dikenal, dan pada buku pengobatan Mesir Kuno (Papyrus Ebers – 1300 SM) disebutkan obatnya adalah ekstrak hati yang telah dimasak. Pengobatan Yunani Kuno, yang menjadi cikal bakal pengobatan modern pun mengikuti cara pengobatan mesir tersebut. Namun baru pada tahun 1913 diketahui bahwa zat penyembuh yang dikandung ekstrak hati tersebut adalah senyawa retinol, yang kemudian lebih dikenal sebagai vitamin A. Penggunaan nama retinol langsung menghubungkan efeknya dengan sasaran kerja di retina mata. Pada retina mata memang terdapat empat senyawa metabolis tubuh yang membutuhkan vitamin A agar dapat berfungsi dengan baik.Pada tahun 1930, T. More mengungkapkan kemampuan karoten/caroten, pigment kuning pada wortel (carrot) yang juga dapat menjegah nightblindness. Rupanya karoten diubah oeh tubuh menjadi vitamin A, sehingga disebut sebagai provitamin A. Jadi untuk menjaga kornea mata agar tetap sehat, asupan vitamin A (yang berperan pada proses sistem visual) bisa didapatkan dari sumber hewani (retinol) maupun nabati (caroten)
Dari penelitian lebih lanjut diketahui banyak fungsi penting lainnya dari Vitamin A, selain untuk kesehatan mata. Untuk kesehatan jaringan tubuh, vitamin A mempercepat proses penyembuhan luka. Dalam kegiatan pertumbuhan dan perkembangan jaringan epitelial, vitamin A mempertahankan kesehatan dan struktur kulit, rambut dan gigi. Beberapa penyakit kulit seperti jerawat dan psoriasis adlaah sebagai akibat kekurangan vitamin A.
Selanjutnya juga diketahui peranan viamin A sebagai antioxidant, yang membantu merangsang dan memperkuat daya tahan tubuh dalam meningkatkan aktivitas sel pembunuh kuman (natural killer cell), memproduksi limfosit, fagositis dan antibody. Bahkan kegunaan vitamin A termasuk memperkuat kekebalan selular (sistem sel) yang menghancurkan sel kanker.
Selain itu vitamin A mencegah dan memperbaiki penciutan kelenjar timus (kelenjar utama yang berperan dalam sistem imun) yang terjadi sebagai akibat stress kronis. Fungsi tubuh lain yang dibantu oleh vitamin A antara lain adalah reproduksi, pembuatan dan aktivitas hormon adrenalin, pembuaan dan aktivitas hormon tyroid, mempertahankan struktur dan fungsi sel-sel saraf, menjaga kekebalan tubuh pada umumnya, serta mempebarui sel jaringan tubuh.
Mencegah Kanker Jaringan Epitelial
Banyak data dari riset menunjukkan hubungan antara vitamin A (dan karoten) dengan pencegahan insidensi terjadinya kanker jaringan epitelial (jaringan pelindung yang menjadi lapisan terluar dari organ tubuh), yaitu kanker paru-paru, saluran pencernaan, saluran kemih dan kulit. Viamin A di dalam tubuh yang menjadi pelindung bagi jaringan epitelial tersebut akan dirusak oleh enzim jaringan itu sendiri apabila terpengaruh oleh senyawa karsinogenik, atau terkena pemaparan sinar matahari yang berlebihan, sehingga organ tersebut menjadi rentan terhadap kanker. Suplenetasi vitamin A dalam dosis tinggi dapat membantu mencegah kerusakan dan mengembalikan fungsi lapisan pelindung jaringan tersebut dalam mencegah kanker.
Namun suplentasi vitamin A dalam dosis tinggi tidak boleh digunakan dalam waktu panjang (lebih dari satu atau dua bulan), karena vitamin A yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan tubuh. Bila terjadi penumpukkan vitamin A dalam jumlah besar, maka vitamin A justru akan menjadi racun bagi tubuh, dengan munculnya gejala-gejala berupa nyeri kepala, mual, pening, kulit kering dan nyeri sendi.
Sumber dari Makanan :
Pangan sumber hewani (mengandung retinol), adalah hati (ayam/sapi), ikan, susu dan produk olahannya. Sedangkan dari pangan nabati (mengandung caroten), adalah sayuran-sayuran hijau gelap (bayam, katuk), sayur-sayuran kuning atau oranye (wortel, tomat, kentang, labu kuning) serta buah-buahan.
Penggunaan :
Untuk membantu daya penglihatan (malam dan warna) dan mempertahankan kesehatan kulit dan rambut, Dosis RDA untuk pria 1.000 IU dan wanita 800 IU sehari. Untuk mengatasi gangguan penyakit tertentu, misalnya infeksi atau peradangan, digunakan dalam dosis tinggi 5.000 IU sehari selama infeks, tetapi tidak lebih dari satu bulan pemakaian.
Perhatian :
Wanita hamil harus terlebih dahulu mendiskusikan suplementasi vitamin A dengan dokter, karena dari riset terungkap bahwa vitamin A dengan dosis 10.000 IV sehari dapat meningkatkan resko kelainan pada janin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar